Wadaikaltim.id, JAKARTA – Ancaman bom kembali menyasar Sekolah di Jakarta. Setelah insiden serupa di Tangerang, sebuah sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi target teror pada Rabu dini hari.
Pihak Polda Metro Jaya, menurunkan tim Jibom Gegana untuk memeriksa lokasi yakni North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Barat. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan tidak ada benda mencurigakan yang mengindikasikan adanya bahan peledak.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, mengungkapkan sumber ancaman tersebut kepada wartawan. “Terornya melalui WhatsApp dengan nomor Nigeria,” katanya, Rabu (8/10/2025).
Seto menjelaskan kronologi pengecekan yang dilakukan pihak kepolisian bersama keamanan sekolah. “Pada sekitar pukul 00.15 WIB dilakukan pengecekan sementara di bagian lantai dasar dan bagian luar sekitar sekolah NJIS dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim didampingi pihak keamanan sekolah NJIS,” ujarnya.
Tim Jibom melakukan penyisiran selama sekitar 15 menit. Pemeriksaan berakhir tanpa menemukan barang mencurigakan. “Pada pukul 00.30 WIB kegiatan cek TKP teror bom selesai, dengan hasil tidak ditemukan adanya benda-benda yang dicurigai, situasi aman dan kondusif,” kata Seto menegaskan.
Polisi kini tengah memburu pelaku pengirim ancaman. Menurut Seto, penyelidikan melibatkan kerja sama dengan pihak asosiasi yang bergerak di bidang kripto untuk menelusuri aliran dana dan identitas pengirim. “Pelaku meminta semacam tebusan sebesar USD 30 ribu (Rp498.150.000), tetapi yang bersangkutan meminta ditransfer lewat kripto,” kata Seto.
Insiden di Kelapa Gading ini mengikuti ancaman serupa yang diterima dua sekolah internasional di wilayah Tangerang, Banten, pada Selasa (7/10/2025). Ancaman tersebut disampaikan lewat WhatsApp dan email oleh pihak yang tak dikenal, yang meminta tebusan dalam bentuk mata uang digital. Dalam salah satu pesan ancaman yang diterima, pelaku menulis: “Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami.”
Pihak sekolah dan aparat terus meningkatkan pengamanan dan koordinasi untuk memastikan keselamatan siswa, staf, dan lingkungan sekolah.


















