Wadaikaltim.id, SAMARINDA – Gelombang penolakan terhadap rencana kehadiran atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta terus meluas. Salah satunya datang dari organisasi masyarakat di Kalimantan Timur, Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), yang secara resmi menyampaikan sikap mereka kepada pemerintah pusat.
Melalui surat resmi bernomor Istimewa/LKK_KT/X/2025 tertanggal 9 Oktober 2025 yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, LKK menegaskan penolakan keras terhadap partisipasi Israel. “Bahwa kami Laskar Kebangkitan Kutai siap melaksanakan aksi demo besar-besaran penolakan Israel,” tulis mereka dalam pernyataannya.
LKK menilai keikutsertaan Israel bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia sebagai negara yang menolak segala bentuk penjajahan. Mereka menegaskan bahwa sikap tersebut juga merupakan bentuk dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
Sikap senada juga disuarakan oleh berbagai kalangan nasional. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah tokoh publik meminta pemerintah agar tidak mengeluarkan visa bagi delegasi Israel.
Kontroversi ini mengingatkan publik pada kasus pembatalan Piala Dunia U-20 tahun 2023, ketika Indonesia dicoret sebagai tuan rumah karena menolak kehadiran tim nasional Israel.
Sementara itu, Federasi Senam Israel mengklaim telah menerima konfirmasi keikutsertaan dari panitia penyelenggara dan meminta jaminan keamanan penuh selama kompetisi berlangsung di Jakarta.
Pemerintah Indonesia, melalui kementerian terkait, masih melakukan pembahasan mengenai keputusan akhir penerbitan visa. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi mengenai nasib keikutsertaan tim Israel dalam ajang tersebut.
