Wadaikaltim.id, BERAU– Ratusan masyarakat Kabupaten Berau yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Berau memadati jalan-jalan utama Tanjung Redeb pada Minggu, 19 Oktober 2025, dalam sebuah aksi damai bertajuk “Long March Berau For Palestina”. Aksi ini diselenggarakan sebagai bentuk solidaritas tinggi dan dukungan nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dan hidup dalam damai.
Massa yang didominasi oleh pakaian putih dan hitam, serta atribut bendera Palestina, memulai aksi long march mereka tepat pukul 08.00 WITA. Mereka bergerak dalam barisan panjang yang penuh semangat, mengusung spanduk dan poster seruan kemanusiaan.
Rute Aksi Menyalakan Semangat di Jantung Kota
Rute yang dilewati oleh Aliansi Kemanusiaan Berau ini menyentuh beberapa titik vital di ibu kota kabupaten, menciptakan pemandangan yang menarik perhatian warga lainnya.
- Garis Start: Lapangan GOR Pemuda, Jl. Mangga 1, Kec. Tanjung Redeb
- Melintasi: Jl. Pemuda \rightarrow Jl. Jenderal Sudirman \rightarrow Jl. Tendean \rightarrow CFD Tepian Segah (Jl. Ahmad Yani) \rightarrow Jl. Kartini \rightarrow Jl. Pulau Derawan
- Garis Finish: Kembali ke Lapangan GOR Pemuda, Kec. Tanjung Redeb
Sepanjang perjalanan, gema orasi dan takbir terus berkumandang, membakar semangat peserta aksi.
Orasi Tokoh Ulama Serukan Boikot Produk Zionis
Setibanya di titik akhir, acara dilanjutkan dengan orasi kemanusiaan dari sejumlah tokoh, termasuk Tokoh Ulama Ustadz Yusrianto dan Ust. Mahyar. Dalam orasinya, Ustadz Yusrianto menyerukan pentingnya aksi nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu, salah satunya adalah gerakan ekonomi.
”Mari kita jauhi produk-produk zionis dalam kehidupan kita. Dengan tidak mendukung produk yang berafiliasi dengan Israel, ini adalah langkah kecil namun berarti untuk menunjukkan bahwa kita tidak setuju dengan tindakan pro terhadap Israel,” tegas Ustadz Yusrianto di hadapan massa.
Sementara itu, Ust. Mahyar menyampaikan pesan tentang esensi solidaritas dan kemanusiaan universal. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak menutup mata terhadap penderitaan yang terjadi di Gaza dan sekitarnya.
”Kita tidak bisa menutup mata terhadap penderitaan yang mereka alami. Dengan menunjukkan solidaritas, kita bukan hanya mendukung mereka secara moral, tetapi juga mengingatkan kepada banyak orang bahwa setiap manusia berhak hidup dalam damai dan merdeka,” ujar Ust. Mahyar penuh haru.
Ust. Mahyar juga menutup orasinya dengan sebuah ajakan persatuan yang kuat: “Mari kita bersatu dalam semangat kemanusiaan dan keadilan. Dengan solidaritas, edukasi, dan aksi nyata, kita dapat menyadarkan banyak orang akan perjuangan rakyat Palestina.”
Aksi Long March ini berakhir dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemerdekaan Palestina, mempertegas komitmen warga Berau untuk terus mendukung perjuangan kemanusiaan global.


















