Wadaikaltim.id, SAMARINDA – Sebanyak 15 tahanan Polsek Samarinda Kota berhasil kabur setelah menjebol dinding kamar mandi ruang tahanan pada Minggu (19/10). Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Endar Priantoro menegaskan peristiwa tersebut terjadi akibat kelalaian anggota yang bertugas menjaga ruang tahanan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Endar saat memimpin evaluasi di Mapolsek Samarinda Kota, Jalan Bhayangkara, Selasa (21/10). Ia menekankan pentingnya penguatan sistem keamanan di seluruh jajaran kepolisian agar kejadian serupa tak terulang.
“Kami ingin memastikan kondisi di lapangan sekaligus mencari penyebab utama. Banyak faktor yang harus diperbaiki. Mulai dari bangunan, sistem penjagaan, hingga pengawasan internal,” ujar Endar kepada wartawan.
Menurutnya, kendala lain yang dihadapi adalah kondisi bangunan Polsek Samarinda Kota yang berstatus cagar budaya. Status tersebut membatasi upaya perbaikan atau penguatan struktur ruang tahanan.
“Kita sudah komunikasikan dengan Wali Kota Samarinda. Karena bangunannya termasuk cagar budaya, tentu tidak bisa diubah sembarangan. Ke depan, kami akan mencari lokasi baru yang lebih layak dan aman,” jelasnya.
Terkait lima tahanan yang masih buron, Endar mengatakan pihaknya telah memperluas area pencarian dan memperketat penjagaan di sejumlah titik perbatasan kota.
“Sebagian tahanan diketahui berdomisili di luar Samarinda, jadi pencarian kami perluas. Kami juga minta masyarakat ikut membantu dengan melapor jika mengetahui keberadaan mereka,” ucapnya.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan para tahanan memanfaatkan besi jemuran untuk melubangi dinding yang sudah rapuh.
“Itu jelas kelalaian. Barang seperti besi tidak seharusnya berada di dalam ruang tahanan. Ini jadi catatan penting agar pengawasan terhadap benda-benda berpotensi berbahaya lebih diperketat,” tegasnya.
Selain melakukan pengejaran, Polda Kaltim juga tengah memeriksa petugas piket jaga pada hari kejadian.
“Kami punya standar pengamanan tahanan yang ketat. Bila ada unsur lalai, akan diproses sesuai prosedur disiplin yang berlaku,” tutup Endar.


















